Transformasi Sosial: Penerimaan Zakat Ramadan di Desa Damarsi

Damarsi, Sidoarjo – Menjelang bulan suci Ramadan, penerimaan dan penyaluran zakat menjadi salah satu agenda utama di Desa Damarsi. Sebagai bagian dari kewajiban umat Islam, zakat memiliki peran penting dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Dalam wawancara eksklusif dengan Kepala Desa Damarsi sekaligus juga menjadi Dewan Kehormatan Gus kampung DPC kabupaten Sidoarjo , Bapak Miftahul Anwarudin, beliau memaparkan bagaimana pemerintah desa mendukung proses ini, tantangan yang dihadapi, serta harapan ke depan agar zakat dapat dikelola dengan lebih optimal.
Dukungan Kepala Desa dalam Pelaksanaan Zakat
Sebagai pemimpin desa, Miftahul Anwarudin menegaskan bahwa peran pemerintah desa dalam mendukung penerimaan zakat sangat krusial.
“Saya berperan aktif dalam memberikan dukungan dan arahan kepada panitia penerimaan zakat. Saya memastikan bahwa seluruh proses pelaksanaan zakat mendapat dukungan penuh dari perangkat desa, mulai dari penyediaan fasilitas hingga koordinasi dengan instansi terkait. Dengan memberikan ruang bagi panitia untuk bekerja secara optimal, saya berharap pelaksanaan zakat dapat berjalan sesuai dengan prinsip keadilan dan transparansi,” ungkapnya.
Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan ini semata-mata dilakukan untuk kemaslahatan masyarakat dan sebagai bagian dari semangat fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan).
Koordinasi Pemerintah Desa dengan Panitia Penerimaan Zakat
Pemerintah desa berperan sebagai fasilitator dalam pelaksanaan zakat, yang dilakukan melalui rapat rutin dan pertemuan koordinasi dengan seluruh ta’mir dari 17 musholla yang ada di Desa Damarsi.
“Kami melakukan pembagian tugas yang jelas untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam pelaksanaan zakat mendapat pengawasan dan dukungan administratif yang tepat. Sinergi antara pihak pemerintah desa dan panitia zakat sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul secara cepat dan efektif,” ujar Kepala Desa.
Dengan koordinasi yang baik, proses penerimaan dan distribusi zakat dapat berjalan lancar dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Edukasi Masyarakat tentang Zakat
Saat ditanya mengenai strategi edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya zakat, Kepala Desa mengungkapkan bahwa tidak ada strategi khusus yang diterapkan.
“Ini sudah menjadi kegiatan keagamaan rutin yang selalu kami laksanakan setiap tahun dengan melibatkan semua elemen masyarakat. Kesadaran masyarakat Desa Damarsi dalam membayar zakat sudah sangat tinggi, sehingga kami lebih fokus pada aspek pengelolaan,” katanya.
Hal ini menunjukkan bahwa budaya berzakat di Desa Damarsi telah melekat kuat dan menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat.
Persiapan Infrastruktur dan Lokasi Penerimaan Zakat
Desa Damarsi memiliki keunggulan dalam infrastruktur penerimaan zakat.
“Kami sangat diuntungkan oleh peninggalan para pendahulu kami. Pelaksanaan zakat fitrah di desa kami sudah terpusat di satu titik, yaitu Masjid Barokah desa damarsi. Ini sangat membantu dalam proses penerimaan dan distribusi zakat,” jelas Miftahul Anwarudin.
Dengan sistem terpusat ini, pengelolaan zakat dapat dilakukan dengan lebih efisien, meminimalisir kesalahan dalam pencatatan, serta memastikan bahwa dana yang terkumpul dapat segera disalurkan kepada mustahik (penerima zakat).
Tantangan dalam Pengelolaan Zakat Tahun Ini
Setiap tahun, pengelolaan zakat menghadapi tantangan tersendiri. Menurut Kepala Desa, tantangan utama dalam penerimaan zakat tahun ini adalah menyalurkan zakat tepat sasaran dalam waktu yang terbatas.
“Zakat harus dibagikan sebelum Idul Fitri, sehingga kami harus bekerja dengan cepat dan efisien. Kendala lain adalah keterbatasan sumber daya manusia dalam mengelola administrasi zakat,” katanya.
Namun, dengan kerja sama antara pemerintah desa, panitia zakat, dan berbagai elemen masyarakat, kendala ini terus diupayakan untuk diatasi agar proses distribusi dapat berjalan optimal.
Untuk memastikan zakat disalurkan dengan baik, Desa Damarsi menerapkan mekanisme verifikasi data mustahik yang ketat melalui takmir masing-masing musholla.
“Seluruh data mustahik yang telah terverifikasi dicatat secara transparan dan disalurkan melalui sistem yang telah disusun. Pengawasan dilakukan melalui laporan keuangan yang rutin diperbarui dan dapat diakses oleh publik. Salah satu bentuk transparansi yang kami terapkan adalah dengan mengumumkan hasil pengumpulan dan distribusi zakat di Masjid Barokah saat pelaksanaan sholat Idul Fitri,” jelasnya.
Dengan adanya transparansi ini, masyarakat dapat merasa lebih yakin bahwa zakat yang mereka bayarkan benar-benar sampai kepada orang-orang yang berhak menerimanya.
Seiring perkembangan zaman, teknologi mulai diterapkan dalam pengelolaan zakat. Desa Damarsi juga tidak ketinggalan dalam hal ini.
“Kami telah mengintegrasikan teknologi dalam proses pengumpulan zakat. Aplikasi manajemen zakat digunakan untuk mempermudah pencatatan, pelaporan, dan verifikasi transaksi secara real-time. Penggunaan teknologi ini meningkatkan efisiensi sekaligus memberikan transparansi yang lebih tinggi,” ungkap Kepala Desa.
Dengan adanya sistem digital ini, masyarakat dapat lebih mudah melakukan pembayaran zakat, serta mendapatkan laporan yang jelas mengenai penggunaan dana zakat yang telah dikumpulkan.
Dalam pengelolaan zakat, Desa Damarsi menjalin kerja sama yang erat dengan berbagai lembaga keagamaan.
“Kami bekerja sama dengan masjid dan musholla, lembaga amil zakat, serta tokoh agama untuk memastikan bahwa pengelolaan zakat dilakukan secara profesional dan sesuai dengan prinsip syariat. Kolaborasi ini sangat penting dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat, verifikasi data mustahik, dan pelaksanaan kegiatan penyaluran zakat,” jelasnya.
Dengan adanya sinergi antara berbagai pihak, pengelolaan zakat di Desa Damarsi dapat berjalan lebih terstruktur dan akuntabel.
Saat ditanya mengenai program khusus bagi mustahik setelah penyaluran zakat, Kepala Desa mengungkapkan bahwa tidak ada program lanjutan, karena zakat yang terkumpul selalu langsung dibagikan habis sesuai dengan jumlah mustahik yang terdaftar.
Namun, beliau berharap bahwa ke depan akan ada program tambahan yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mustahik, seperti program pemberdayaan ekonomi berbasis zakat.

Di akhir wawancara, Kepala Desa menyampaikan harapannya agar penerimaan zakat di Desa Damarsi dapat terus meningkat dan memberikan manfaat yang lebih luas.
“Saya berharap kesadaran masyarakat mengenai pentingnya zakat semakin meningkat, tidak hanya pada saat Ramadan, tetapi juga sepanjang tahun. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, sistem yang transparan, serta pemanfaatan teknologi digital, saya yakin penerimaan zakat akan semakin optimal. Kami ingin zakat menjadi instrumen yang bisa mengurangi kesenjangan sosial dan mendorong kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah desa dan masyarakat, pengelolaan zakat di Desa Damarsi diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menjalankan program zakat secara transparan, efektif, dan berorientasi pada kemaslahatan umat.
Di akhir wawancara, Kepala Desa menyampaikan harapannya agar penerimaan zakat di Desa Damarsi dapat terus meningkat dan memberikan manfaat yang lebih luas. Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya zakat diharapkan semakin meningkat, disertai dukungan penuh, sistem transparan, dan teknologi digital. Dengan komitmen kuat, Desa Damarsi diharapkan menjadi contoh dalam pengelolaan zakat yang transparan dan efektif.
—
Nantikan terus berita-berita seputar kegiatan keagamaan dan sosial lainnya di portal kami.